Quantcast
Channel: kilas buku
Viewing all 168 articles
Browse latest View live

Kilas Buku: A Very Yuppy Wedding

$
0
0

Judul: A Very Yuppy Wedding
Pengarang: Ika Natasha
Genre: Romance
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 288 halaman

Berkisah tentang Andrea, seorang manager kredit di salah satu bank ternama di Indonesia. Pada usianya yang masih terbilang muda, ia sudah menapaki karir yang cukup cemerlang. Keberuntungannya ditambah dengan memiliki kekasih tampan bernama Adjie. Namun apakah Andrea benar-benar seberuntung itu?

Adjie, kekasih Andrea, adalah rekan kerjanya pada bank yang sama. Hal menjadi sulit ketika karyawan dalam satu atap perusahaan yang sama tidak boleh pacaran dan menikah. Kecuali salah satu dari mereka mau mencari pekerjaan baru di tempat yang berbeda. Walhasil, Andrea dan Adjie harus melakukan pacaran sembunyi-sembunyi dari semua atasan dan rekan kerjanya.

Lalu, apalagi sih masalah Andrea di cerita ini?

***

Kalau dilihat dari sinopsis asli dari sampul belakang bukunya, sepertinya Andrea punya segudang masalah yang ribet. Saya sampe pusing bacanya. Kalau saya yang jadi Andrea, saya mungkin udah ga tahan kali ya dengan ritme dan tanggung jawab kerja yang sedemikian besar. Belum lagi harus nutupin hubungan dengan pacar sendiri. Padahal yang namanya pacaran itu, biasanya pengen pamer kemesraan ke semua orang. Ya nggak sih? Hehe.

Masih ngomongin soal gaya hidup dan kerjaan Andrea. Hmm, rasanya saya kurang cocok. Baik dengan tokoh Andrea ataupun dengan ceritanya ini. Mungkin karena perbedaan jenis pekerjaan. Ya jelas, saya bukan bankir. Tapi saya pernah kerja di kantoran yang hectic nya tujuh keliling. Ya memang sih ada beberapa teman yang sepertinya workaholic kayak Andrea ini. Hidupnya seputar kerjaan aja. Pacar pun kerja di tempat yang sama. Bosen nggak sih??

Kalau dari ceritanya ini, gaya hidup Andrea cukup berkelas ya. Terbukti Ika Natasha, si penulis, selalu menyebutkan merek barang terkenal alih-alih nama benda. Misal, Zegna, Zara, Manoro Blahnik, Braun Buffel. Aahh! Apa pula itu semua? Saya nggak tau jenis barang apa itu? Lemari kah? Baju kah? Sepatu kah? Pakaian dalam kah? Maaf ya, saya penbaca ndeso, bener-bener nggak ngeh sama barang-barang bagus, bermerek terkenal.
Dan terkadang, Ika juga menuliskan kata "kleenex" alih-alih tisu. Saya lupa ini ada di halaman berapa. Seingat saya ada istilah "kotak kleenex".

Well, sebenarnya secara keseluruhan ceritanya bagus. Ika Natasha tidak lupa memberi catatan kaki ketika ia menuliskan istilah-istilah yang sekiranya kurang dipahami orang awam. Namun sayanya saya merasa kurang cocok dengan cerita ini. Saya penyuka cerita roman, namun ketika ada cerita yang tidak cocok, bukan secara otomatis saya langsung menyukainya. Seperti kisah Andrea ini.  Ya, alasannya terlalu banyak hal yang kurang cocok. :)

Oke, saya beri 2 dari 5 bintang.



Maret 2015: Alur Cerita

$
0
0

Halo, Pagi menjelang siang nih ya...

Alur cerita atau yang biasa disebut sebagai plot,struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan fiksi. Dengan demikian, plot merupakan perpaduan unsur-unsur yang membangun cerita sehingga menjadi kerangka utama cerita. (Sebuah Catatan Sastra)

Ada beberapa bagian yang dapat membentuk sebuah alur cerita; bagian awal, tengah, dan akhir cerita. Jadi setiap bagian harus saling terhubung untuk membentuk sebuah alur yang baik dan dipahami pembaca.

Ngomongin soal alur cerita, saya bukan jenis pembaca yang rewel. Maksud 'rewel' di sini ialah tidak menuntut kepingin alur cerita yang maju terus, atau mundur terus, atau bahkan maju-mundur. Eh ini bukan ngomongin maju-mundur cantik ala Syahrini ya. :p

Jadi intinya, kalau memang boleh saya tuliskan pendapat saya, alur maju atau mundur bukanlah soal yang besar. Yang penting adalah alur tersebut klop dengan seluruh bagian cerita yang saya tulis di atas tadi. Jika ada satu saja yang tidak klop dengan alur, sudah pasti akan ada cerita yang berantakan. :)

Kilas Buku: The Notebook

$
0
0

Judul: Buku Harian
Judul Asli: The Notebook
Pengarang: Nicholas Sparks
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2001 (terbit pertama kali 1996)
Tebal: 275 halaman

Ini pertama kalinya saya membaca karya Nicholas Sparks. Untuk buku the Notebook ini, sebelumnya saya pernah menonton filmnya dengan judul buku yang sama pada tahun 2004. Kesan saya, menarik dan sangat menyentuh. Sooo romantic pokoknya hehe.

Baiklah, ringkas cerita, the Notebook bercerita tentang sepasang kekasih Noah Calhoun dan Allie Nelson. Mereka pertama kali bertemu ketika masih remaja. Kala itu Aliie masih berumur 17 tahun dan Noah berumur 19 tahun. Suatu ketika Noah pergi untuk bekerja di luar tempat tinggalnya. Segala kesempatannya untuk bertemu Allie luruh. Bukan si gadis menolak, namun sengaja diperhambat oleh keluarganya. Sehingga Noah yang merasa cintanya tidak berbalas, harus tetap berteman sepi mengharap cinta dari Allie. Sementara Allie, tidak pernah tahu jika Noah selalu berkirim surat untuknya. Ia pun juga hanya termangu kesepian menunggu cintanya datang kembali.

Suatu ketika, perang melanda dunia. Amerika Serikat sebagai salah satu negara yang terlibat perang, mau tidak mau memaksa warga negaranya untuk turut berpartisipasi. Noah, sebagai lelaki yang kuat, harus meninggalkan pekerjaannya demi menjadi tentara. Sementara Allie, berpartisipasi dengan menjadi seorang perawat. Meski sama-sama ikut andil dalam perang, mereka berdua tidak pernah bertemu hingga perang berakhir.

Belasan tahun kemudian Noah kembali ke kampung halaman. Tidak ada yang tersisa di sana. Tidak ada ayah yang menyambutnya karena sudah meninggal. Tidak juga ada Allie karena ia dan keluarganya sudah pindah ke kota lain. Namun suatu ketika, di saat Noah merasa hatinya kebas karena rindu, ia kedatangan kekasih yang selama ini menjadi hal yang paling dirindukannya. Allie datang kembali kepadanya. Sayang, ia kembali bukan dengan secercah harapan, melainkan kabar menyakitkan untuk Noah. Gadis itu akan segera menikah dengan laki-laki lain yang menjadi tunangannya.

Menurut saya, ceritanya sendiri sangatlah romance. Dan pada awalnya saya menyangka ending cerita ini akan biasa saja, entah bahagia atau nelangsa. Ternyata, Sparks tidak begitu cepat mengamini perkiraan para pembacanya. Sesuai awal cerita yang dimulai dengan seorang lelaki tua di panti khusus orang tua, maka berakhir jugalah cerita ini di sana. Sparks tidak buru-buru menjawab berbagai pertanyaan dari para pembaca, apakah pada akhirnya Allie kembali kepada Noah atau tetap di sisi tunangannya. Sparks ingin para pembacanya menganalisa sendiri apa yang terjadi setelah sepasang kekasih itu kembali bertemu. Yeah, sungguh cerita roman yang tidak melulu gampang ditebak.

Pada akhirnya, meski baru membaca satu buku dari Nicholas Sparks, saya ingin bilang kalau Sparks adalah salah satu penulis roman yang cukup berhasil. Karyanya sangat direkomendasikan untuk para pecinta novel berkategori roman. Sementara saya sendiri, sepertinya kurang cocok dengan karya-karya Sparks. Yah, entah deh, merasa tidak cocok saja. :)

3 / 5 bintang.

Baca Opini Bareng 2015

Kilas Buku: Travellous Lost in Europe, Found a Love

$
0
0

Judul: Travellous: Lost in Europe, Found a Love
Pengarang: Andrei Budiman
Penerbit: Bentang Pustaka, Maret 2012
Paperback, 213 halaman

Sinopsis:
Mimpi jika selalu dijaga dan diusahakan, pasti akan terwujud! Demikian pula mimpi penulis, seorang anak muda yang tak punya, asal Banjarmasin. Dari kecil, ia ingin menjejakkan kaki di Eropa. Semua teman sekolah dan keluarga mentertawakan impiannya itu. Dianggap terlalu muluk dan tidak akan terwujud.

Mimpi itu selalu ia simpan. Sampai saat kuliah, ada jalan mewujudkannya, melalui beasiswa belajar film. Namun, kendala datang. Beasiswa itu hanya meliputi biaya tinggal dan kuliah. Pulang-pergi tidak!

Anak muda tak punya itu bingung, memutar otak, dan akhirnya nekat.

Perjuangannya penuh hambatan, kemujuran, kesedihan, dan kadang kebahagiaan. Sampai akhirnya Eropa ada di tangannya. Pun kisah-kisah cinta berhasil ia torehkan.

Seru, menyenangkan, penuh pengetahuan, dan racun semangat, membuat buku ini harus dibaca semua anak-muda yang ingin mewujudkan mimpi. Travellous!

***

Buku ini bercerita tentang seorang anak muda yang bernama Andrei. Ya, memang ini pengalaman asli penulisnya sih. Aslinya ini buku berawal dari blog yang kunjungannya tinggi.

Baca buku ini kayak percaya nggak percaya. Soalnya ajib banget si Andrei, dengan modal mimpi aja, ia mampu mendapatkan apa yang ia impikan. Memang mimpinya tersebut tidak langsung terwujud begitu saja. Ia pernah mengalami kegagalan sekali namun tetap melanjutkan mimpi serta usahanya. Beruntungnya ia, atas kehendak Tuhan, ia dapat beasiswa belajar di salah satu negara di Eropa. Perjalanan menuju Eropa pun tidak semudah membalikkan tangan. Ia harus melanglangbuana dulu ke Malaysia dan Singapura tanpa memiliki uang saku yang cukup. Ia pun diganjar atas kegigihannya dengan bertemu orang kaya yang baik hati dan agen perjalanan yang mampu mencarikan tiket pesawat dengan harga miring.

Di Eropa, beberapa waktu sebelum jadwal kuliahnya berlangsung, Andrei mampir dulu ke Belanda, bertemu keluarga jauhnya. Di sana ia sempat merasakan dunia kerja negeri Belanda yang ternyata sangat kompetitif dan menuntut serba tepat waktu dan cekatan. Oke, singkat cerita masa tinggalnya di Belanda hampir habis dan ia harus segera menuju Perancis (kalo gak salah Perancis kan ya?) tempat ia mendapat beasiswa.

Okay, sampai di Perancis, saya sudah ndak terlalu merhatiin ceritanya lagi. Sepertinya saya sudah kebosanan. Nggak tau juga sih kenapa bosan. Padahal banyak pembaca yang memberi 4 dan bahkan 5 bintang untuk buku ini. Hmm, duh, saya nggak bisa memberi alasan jelas :D

Yah, kesimpulannya, buku ini sebenarnya menarik, seperti kebanyakan buku perjalanan yang biasa kita temui. Sayangnya saya tidak berhasil menemukan hal yang memikat sehingga saya terpaksa harus memberikan 2 bintang saja.

Kilas Buku: Dalai Lama Keempat Belas

$
0
0

Judul: Dalai Lama Keempat Belas
Pengarang: Tetsu Saiwai
Penerjemah: Rini Nurul Badariah
Paperback, 224 halaman
Bentang Pustaka, 2013

Tepat di usianya yang ke 15, Dalai Lama kehilangan kebebasannya. Ia terpaksa menjauh dari Tibet, tanah kelahirannya, negeri yang mengajarkan keselarasan hidup dan cinta kasih. Perjalanannya mencari tempat berlindung sangat tak mudah. Ia terus mencari sekutu dan berdialog dengan pemerintah China yang menganggapnya musuh.

Secara perlahan, Dalai Lama menyaksikan sendiri bagaimana Tibet kehilangan identitas dan tradisi spiritualnya. Meskipun demikian, ia tetap saja menolak perlawanan dengan senjata. Dalai Lama percaya bahwa amarah dan nafsu berkuasa, datangnya dari hati.

BioGraphic Novel: Dalai Lama ke 14 ini merupakan komik adaptasi dari perjuangan Dalai Lama dalam menjaga dan mengembalikan lagi kebudayaan Tibet, yang kini kian terkikis.

Lewat komik adaptasi ini saya baru tahu banyak hal. Hal yang paling membuat saya surprise adalah, bahwa sistem pemilihan Dalai Lama dilakukan melalui mimpi. Mimpi penting ini dialami oleh pendeta dari kalangan istana Tibet. Dan biasanya, Dalai Lama yang terpilih masihlah sangat belia, bahkan boleh dibilang masih balita. Sungguh tidak dapat terbayangkan oleh saya, seseorang yang masih sangat kecil sudah mengemban tugas yang begitu besar yang mana semua orang bergantung kepadanya.

Hal berikutnya yang baru saya ketahui adalah, bahwa Tibet sama sekali tidak terkait dengan China, pada awalnya. Tibet adalah Tibet; sebuah negara yang berdiri sendiri. Mungkin seperti Vatican di Eropa ya. Dan perjuangan negara Tibet untuk melepaskan diri dari China sangatlah tidak mudah. Digambarkan betapa menderitanya rakyat Tibet karena ekspansi pemerintah China. Akibatnya, Dalai Lama pun keluar dari Tibet dan memerintah dari luar negaranya sendiri.

Meski banyak kekerasan yang diterima oleh rakyat Tibet, Dalai Lama tetap memegang teguh pendiriannya untuk tidak melawan musuhnya dengan kekerasan. Ia tetap mengkampanyekan perdamaian. Dengan hal ini ia sempat diganjar nobel perdamaian.


Kilas Buku: Pippi di Negeri Taka-Tuka

Kilas Buku: Tanah Tabu

$
0
0


Judul: Tanah Tabu
Pengarang: Anindita S. Thayf
ISBN 9792245677 (ISBN13: 9789792245677)
Paperback, 237
May 2009 by PT Gramedia Pustaka Utama
Literary awards: Kusala Sastra Khatulistiwa Nominee for Prosa - shortlist (2009), Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta for Pemenang Utama (2008)

"Di ujung sabar ada perlawanan. Di batas nafsu ada kehancuran. Dan air mata hanyalah untuk yang lemah."

Mabel percaya takdir akan berakhir buruk jika kita tidak menjaga langkah, apalagi bagi perempuan seperti dirinya. Tapi Mace, sang menantu, belum bisa melupakan trauma pada masa lalu. Sementara Leksi, cucu kesayangan Mabel, masih suka semaunya sendiri. Beruntung ada ada Pum dan Kwee yang bisa diandalkan. Bersama keduanya, si kecil Leksi berlajar menjalani hidup yang keras di atas Tanah Tabu.

Dan, pada kita semua, Mabel berpesan, "Kita harus tetap kuat.... Jangan menyerah. Terus berjuang demi anak-cucu kita. Mereka harus mendapatkan kehidupan yang lebih baik."

---

Novel ini adalah pemenang utama Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta. Tidak heran memang mengapa novel ini bisa menjadi pemenang. Tema! Ya, tema yang diusung memang tidak biasa, atau jarang diangkat, yakni mengenai perempuan di sebuah daerah yang disebut tanah tabu: Papua.

Di Papua sana, seperti yang banyak orang pahami, masih menjadi daerah yang tertinggal, baik dari segi pembangunan, pendidikan, ekonomi, dan yang paling penting adalah kesejahteraan para wanita dan anak-anak. Entah berapa banyak anak-anak yang belum dapat bersekolah, dan entah berapa banyak para wanita yang menderita karena kehidupan yang kurang layak.

Tiga tokoh utama dalam novel ini, Mabel, Mace, dan Leksi adalah sosok perempuan tangguh meski berbeda generasi. Mabel adalah seorang wanita baya yang hidup dengan seorang anak perempuan menantunya dan Leksi, cucu perempuan semata wayangnya. Ia terkenal sangat idealis meski hidup di tengah masyarakat yang masih terbelakang. Hal itu karena ia sempat tinggal dan bekerja kepada majikannya yang asal Belanda. Di sana ia diberi cukup makan dan pendidikan.

Mace, sosok ibu yang agak rapuh bagi Leksi, namun menjadi kuat karena dukungan dan pengertian yang diberikan Mabel. Sementara Leksi adalah anak perempuan kecil yang serba ingin tahu. Ia begitu lincah dan ceria dan yang paling penting merasa bahagia karena dikelilingi oleh Mabel dan Mace yang sangat menyayanginya.

Penggambaran alur cerita dan konfliknya hanyalah seputar kehidupan ketiga perempuan tersebut dan lingkungan sekitarnya; mengenai masa lalu Mabel dan Mace, masalah yang terjadi pada tetangga dan lingkungan sekitar, dan juga impian tentang masa depan mereka di Tanah Tabu.

Yang menjadi unik adalah, novel ini diceritakan melalui sudut pandang dua hewan peliharaan keluarga Mabel yakni Pun dan Kwee yag selalu menemani Leksi kecil ketika ia bermain. Dari merekalah para pembaca akan mengetahui masa lalu Mabel, perempuan tangguh yang telah lama merasakan asam garam kehidupan. Dari mereka jugalah para pembaca akan mengetahui apa yang terjadi pada Mabel di kemudian hari, ketika pada akhirnya ia harus dijauhkan oleh keluarganya.

Buku dengan cerita yang bagus ini layak mendapat 4 bintang.


Kilas Buku: Kinderjaren

$
0
0

Judul: Masa Kanak-kanak
Judul asli: Kinderjaren
Pengarang: Jona Oberski
Tebal: 93 halaman
Penerbit: Pionir books, September 2013 

Sinopsis:

Masa Kanak-kanak' (Kinderjaren) adalah novela karangan fisikawan dan penulis asal Amsterdam Jona Oberski (1938) yang ditulis berdasarkan ingatan dan pengalaman dia semasa kecil di kamp konsentrasi Westerbork (Belanda) dan Bergen-Belsen (Jerman) sewaktu Perang Dunia II. Oberski dari awal sampai akhir berhasil menciptakan suatu dunia sebagaimana dilihat oleh seorang anak.

Terjemahan 'Kinderjaren' telah diterbitkan di Kanada, Denmark, Jerman, Inggris, Finlandia, Prancis, Yunani, Hungaria, Israel, Italia, Jepang, Kroasia, Norwegia, Polandia, Spanyol, Amerika Serikat, dan Swedia.

Dengan ilustrasi sampul karya Jack Prince.

---

Perang dunia adalah suatu masa yang mana hampir seluruh negara di dunia hidup dalam kesengsaraan; kelaparan, kemiskinan, dan darah yang tumpah di mana-mana akibat pembunuhan massal. Banyak buku sejarah ataupun novel semi-sejarah, bahkan buku harian yang mengungkapkan kekejaman perang dunia. Salah satu yang sangat populer adalah Buku Harian Anne Frank, seorang gadis yang mengungkapkan isi hatinya semasa perang hingga akhirnya ia ikut ditangkap pasukan NAZI.

Sementara "Kinderjaren" atau yang dalam bahasa Indonesia adalah "Masa Kanak-kanak", merupakan sebuah novela yang kurang dari 100 halaman. Sebenarnya, menurut saya, novela ini bisa mencapai seratus halaman atau bahkan lebih sedikit. Sayangnya, ukuran hurufnya dibuat kecil, mungkin sekitar 10 px atau kurang dari itu. Bikin sakit mata ya sepertinya, namun ya mungkin memang sudah diatur seperti itu. Walau begitu, keluhan ini bisa menjadi saran bagi penerbit agar lebih memperhatikan kesehatan dan kenyamanan pembaca.

Sebelum memasuki cerita, para pembaca akan disuguhi kata pengantar dari seorang akademisi yang fokus dalam keilmuan budaya dan sastra Belanda, Namun lagi-lagi kalau boleh saya menyarankan, jangan baca kata pengantarnya di awal. Memang cuma analisa, tapi analisa yang mengandung spoiler. Baca saja kata pengantarnya setelah kalian merampungkan isi cerita. Biar sama-sama enak menganalisanya dan yang penting (buat yang tidak suka spoiler), nggak terkena jebakan spoiler.

Cerita berlangsung ketika Jona masih sangat kecil. Ketika itu ayah dan ibunya sedang merapikan perlengkapan mereka untuk bepergian. Sang ibu hanya bilang jika mereka akan jalan-jalan dan menetap di suatu tempat. Padahal tempat yang dituju adalah tidak kemanapun, kecuali kamp konsentrasi. Ketika itu ia pergi bersama dengan keluarga lainnya yang jumlahnya cukup banyak hingga mereka tiba di sebuah barak pengungsian. Di sini tempat tinggal pria dan wanita dibuat terpisah, sementara anak-anak ikut dengan ibu mereka.

Yang membuat hati saya miris adalah ketika Jona harus ikut bekerja membersihkan peralatan makan. Jona yang masih kecil dan polos, tidak mengerti apa yang sebenarnya harus ia lakukan. Ia merasa sebagai anak yang benar-benar masih sangat mungil tidak tahu bagaimana harus melakukan pekerjaan yang sekalipun mudah. Padahal sebenarnya, ia tidak harus benar-benar mencuci panci dan piring kotor, yang ia harus lakukan hanyalah memakan habis sisa-sisa makanan yang masih melekat dalam wadah-wadah makan itu. Ya, makanan memang sangat langka di masa itu, sehingga membuat orang-orang kekurangan gizi, termasuk anak-anak.

Hari-hari di kamp berlangsung sangat lamban, namun tidak pernah membuat Jona mengeluh. Karena ia yang masih kecil hidup dalam kepolosan dan keceriaan yang dibuat ibunya. Mungkinlah ini adalah salah satu berkat Tuhan yang harus selalu ia syukuri.

Berkat lainnya yang harus ia syukuri lagi adalah masa kekuasaan NAZI yang singkat di Belanda kala itu, sehingga membuat Jona dan kawan-kawan kecilnya berhenti merasakan penderitaan yang tidak pernah mereka mengerti. Namun, pada akhirnya mereka akan tumbuh dewasa dengan kenangan yang sangat menyakitkan akan perang.


Kilas Buku: Midnight for Charlie Bone (The Children of the Red King #1)

$
0
0

Judul: Tengah Malam Bagi Charlie Bone
Judul Asli: Midnight for Charlie Bone
Pengarang: Jenny Nimmo
Paperback, 412 halaman
Penerbit: Fantasious - Ufuk Press, 2010 (pertama kali terbit 2002)

Sinopsis:
Akibat bakat ajaibnya, Charlie dikirim ke sekolah asrama Bloor’s Academy ketika berusia sepuluh tahun. Sekolah itu berisi ratusan murid yang sepuluh di antaranya adalah anak-anak berbakat ajaib, seperti Billy yang bisa berbicara kepada binatang dan Gabriel yang bisa mendeteksi perasaan pemilik benda yang disentuhnya.

Di Bloor’s Academy yang penuh misteri, Charlie menyelidiki hilangnya Emma, seorang anak perempuan yang diduga telah dihipnotis oleh Manfred Bloor, anak kepala sekolah. Bersama sahabat-sahabatnya, Benjamin dan Fidelio, Charlie berusaha mengungkapnya. Mampukah mereka memecahkan misteri tersebut? Selain itu, bisakah Charlie bertemu kembali dengan ayahnya, yang baru ia ketahui hilang, bukannya meninggal?

----

Charlie Bone yang tinggal dengan ibunya, Maisie (nenek dari ibunya), Nenek Bone (nenek dari ayahnya), dan Paman Patton (saudara ayahnya) terpaksa harus bersekolah di Bloor's Academy, sekolah yang menerima anak-anak dengan berbakat alami sebagai muridnya. Charlie adalah salah satunya. Ia didapat mampu mendengarkan suara dari gambar-gambar.

Sejak ia menjadi murid di Bloor's Academy, sedikit demi sedikit Charlie mengetahui bagaimana asal muasal bakat alam yang mereka sebut sihir terjadi. Semuanya berasal dari seorang raja yang bernama Raja Merah. Raja Merah memiliki kekuatan sihir yang sangat sakti yang ternyata ia turunkan kepada anak-anak dan keturunannya. Sayangnya tidak semua anak Raja Merah baik hati, ada sekelompok anak Raja Merah yang memiliki niat jahat untuk menguasai banyak hal.

Tapi bukan saatnya Charlie harus mengurusi hal besar semacam Raja Merah. Ia "dipaksa" menyelesaikan kasus hilangnya seorang gadis yang bernama Emma yang dulu telah ditukar oleh ayahnya sendiri dengan sebuah kotak berisi benda misterius. Belum lagi selesai kasus Emma, Charlie mendapat informasi bahwa sesungguhnya ayahnya belumlah mati, melainkan hilang.

Cerita Charlie ini sebenarnya sederhana, dan tidak terlalu rumit, meski sebenarnya hampir mudah tertebak ya. Tapi syukurlah, ceritanya masih enak dibaca. :D

3 bintang cukuplah untuk novel ini.

Kilas Buku: Hex Hall (Hex Hall #1)

$
0
0

Judul: Sekolah Sihir Hecate
Judul Asli: Hex Hall
Penerjemah: Dina Begum
Genre: Young Adult. Fantasy
Paperback, 400 halaman
Fantasious, September 2014 (pertama kali terbit 2010)

Sinopsis:
Saat ulang tahunnya yang kedua belas, Sophie Mercer mendapati kalau dirinya ternyata seorang penyihir. Tiga tahun kemudian, akibat mantranya mengacaukan pesta dansa di sekolah, dia diasingkan ke Hex Hall, sekolah bagi anak-anak bandel Prodigium—penyihir, peri, vampir, warlock, dan shapeshifter.

Pada akhir hari pertama berada di antara sesama remaja aneh di Hex Hall, Sophie mendapati hal yang mengesankan: naksir kepada cowok warlock ganteng, bermusuhan dengan tiga cewek yang berwajah bagaikan supermodel, terus dibuntuti hantu menyeramkan, dan tinggal sekamar dengan orang yang paling dibenci dan satu-satunya vampir di sekolah. Lebih buruk lagi, Sophie segera mendapati bahwa ada makhluk misterius yang menyerang murid-murid, dan satu-satunya teman yang dimilikinya merupakan tersangka nomor satu.

Sementara serangkaian misteri yang mengerikan mulai terungkap, Sophie bersiap-siap menghadapi ancaman yang paling besar: kelompok rahasia kuno yang bertekad untuk menghancurkan semua Prodigium, khususnya dia.

----

Meski saya menyukai genre fantasi, namun jujur saya agak skeptis dengan banyak cerita fantasi yang bermunculan akhir-akhir ini. Karena tidak sedikit cerita yang ternyata cuma ala kadarnya, tidak menarik perhatian pembaca begitu dalam, yang maknanya cuma bisa dibilang "well, ini cerita fantasi, dan okelah," selesai.

Saya 'terpaksa' membaca serial Hex Hall karena memang sedang kepingin baca dan kebetulan ada penerbit yang membagikan ebook gratis di playbooks. Dan syukurlah perasaa skeptis saya di atas tadi sedikit terkikis. Saya akui. meski ada yang bilang "cemen", Hex Hall #1 menyajikan cerita yang cukup menarik. Meski konsep dasarnya sama dengan hampir banyak cerita fantasi lainnya; sihir, penyihir, warlock, peri, shapeshifter, vampire, asrama, ibu asrama, penjaga asrama, cowok ganteng, cewek cakep, pesta dansa, dan tetek bengek lainnya.

Mungkin yang membuatnya jadi menarik adalah karakter Sophie Mercer sebagai tokoh utama yang "biasa saja", meski sebenarnya punya kekuatan super. Ia bahkan terlihat culun dan bodoh karena tidak mengetahui siapa sebenarnya dirinya, mengapa dirinya menjadi ancaman yang berbahaya namun juga harus diselamatkan. Intinya Sophie tumbuh menjadi gadis super kuat yang benar-benar polos.

Tapi yah, hal-hal klise terjadi. Sophie harus jatuh cinta dengan cowok paling keren di Hex Hall, Archer Cross. Mereka berdua terlibat sedikit skandal percintaan di belakang pacar Archer, Ellodie Parris, yang juga cewek paling keren di Hex Hall. Namun ternyata skandal percintaan ini bukan hanya sekedar kisah romansa ala remaja lagi begitu Sophie mengetahui siapa Archer sebenarnya.

Well, buku ini punya banyak hal klise yang ternyata menjadi kejutan menyenangkan bagi pembaca. Para pembaca akan digiring melalui sudut pandang Sophie, si penyihir cewek super yang polos. Kemudian bersamanya para pembaca akan menemukan banyak kejutan tentang banyak hal yang harus Sophie ketahui, termasuk tentang siapa dirinya sendiri.

3,5 bintang.

Kilas Buku: Demonglass (Hex Hall #2)

$
0
0

Title: Demonglass (Hex Hal #2)
Author: Racher Hawkins
Genre: Fantasy, Young Adult
Hyperion, 359 pages

Warning: Spoiler alert for those who haven't reading the first book yet.

Synopsis:
Sophie Mercer thought she was a witch. That was the whole reason she was sent to Hex Hall, a reform school for delinquent Prodigium (a.k.a. witches, shape-shifters, and faeries). But then she discovered the family secret, and the fact that her hot crush, Archer Cross, is an agent for The Eye, a group bent on wiping Prodigium off the face of the earth.

Turns out, Sophie's a demon, one of only two in the world-the other being her father. What's worse, she has powers that threaten the lives of everyone she loves. Which is precisely why Sophie decides she must go to London for the Removal, a dangerous procedure that will either destroy her powers for good-or kill her. 

But once Sophie arrives, she makes a shocking discovery. Her new housemates? They're demons too. Meaning, someone is raising demons in secret, with creepy plans to use their powers, and probably not for good. Meanwhile, The Eye is set on hunting Sophie down, and they're using Archer to do it. But it's not like she has feelings for him anymore. Does she? (goodreads)

----

After causing too many problems in her first semester in Hex Hall, Sophie Mercer was visited by both of parents. This was the first time she met her father and her parents saw each other again since almost 16 years. James Atherthon, Sophie's father decided to bring her daughter to London and let her spend her summer holiday there. But the most of all it was because Archer Cross was a n Eye and Sophie had turned out that she was a demon.

Like in the first book, as a reader we follow the story from Sophie's point of view. And that's good to be made such a way, in order to make readers as innocent as Sophie. She will take us to some new information and knowledge about Hex Hall, the Council, and something really secret.

Kind of shock about some new information, Sophie's willing to destroy her power was stronger than before. She felt remorse for demolition that her (as a demon) power made. But something happened fast: two kids who inhabited with the council attacked its building. Thus Sophie rethought about the removal and tried to help recover the situation. Again, when she started helping, her father was caught by the council itself and finally Sophie turned out who was the real villain behind the scene.

The second book contains more actions the the first one. It is amusing and meets my expectation. A fantasy novel with magic specialist like this should have action in it, right?

OK, 3.5 stars for this book. :)

Kilas Buku: Spell Bound (Hex Hall #3)

$
0
0

Title: Spellbound (Hex Hall #3)
Author: Rachel Hawkins
Genre: Young Adult, Fantasy
ebook, 205 pages
Published March 13th 2012 by Hyperion (first published January 1st 2012)

Synopsis:
Hailed as “impossible to put down,” the Hex Hall series has both critics and teens cheering. With a winning combination of romance, action, magic and humor, this third volume will leave readers enchanted.

Just as Sophie Mercer has come to accept her extraordinary magical powers as a demon, the Prodigium Council strips them away. Now Sophie is defenseless, alone, and at the mercy of her sworn enemies—the Brannicks, a family of warrior women who hunt down the Prodigium. Or at least that’s what Sophie thinks, until she makes a surprising discovery. The Brannicks know an epic war is coming, and they believe Sophie is the only one powerful enough to stop the world from ending. But without her magic, Sophie isn’t as confident.

Sophie’s bound for one hell of a ride—can she get her powers back before it’s too late? (goodreads)

----

The finale book of Hex Hall series will let you find out (again) something we don't know. In the first and second book we find out about who Sophie and her father really are, the real Council, the Cassnoff family, and so on. In the last book we will know about who Sophie's mother really is and the real Archer Cross.

According to the second book, we have reference who the real villain is. So this villain tries to do dark ritual to some Hecate students. Some friends will be turned out demon like Sophie. But the newborn demons are never same with the exist demon. They will be uncontrollable and wild. As her magic is blocked, Sophie cannot help her friends. She has to find a way how to get back her power this time.

Spell Bound, of course, is different from Demonglass. It has less action than the second. So that's why some readers 'complain' with it. If you are kind of reader who loves action, you may be like them. Actually so am I, but this time I like the twist. Only one thing want to know is why Rachel Hawkins as the author doesn't write much about Cal and the Eye. I find less information about Cal, except the very basic information that you can get from Demonglass. And so is the Eye. The only way I get information about the Eye is from Archer Cross. Hawkins never let me "see" the Eye directly. Yeah, probably it is because of the POV. The novel uses Sophie's POV to tell what's happening to reader. As Sophie never meets the Eye directly except Archer, so readers will never have a chance to "see" the Eye directly.

Well, so let me give 3,5 stars again for this book. If you are really like fantasy and romance or sort of pararom, you will like this book. I bet it.

Kilas Buku: Mr. Monk Goes to the Firehouse (Mr. Monk #1)

$
0
0

2868832

Judul: Mr. Monk Goes to the Firehouse
Pengarang: Lee Goldberg
Tebal: 424 halaman
Penerbit: Dastan Books, 2007 (pertama kali terbit 2006)

Dialah Adrian Monk; detektif genius yang selalu bisa mencium kejanggalan sekecil apa pun, di mana pun, kapan pun. Tak terduga dan jenaka; dengan kelainan obsesif-kompulsifnya, Monk justru menjadi detektif terbaik seantero San Francisco.

***

Kali ini Monk harus menghadapi kasus kematian seekor anjing pemadam kebakaran yang berujung pada serentetan pembunuhan. Sparky, nama anjing tersebut, ditemukan tergeletak tak bernyawa di malam yang sama ketika terjadi kebakaran di sebuah rumah yang menewaskan sang penghuni. Kejadian ini menyeret Monk ke dalam misteri mematikan yang menelan korban lainnya. Satu kematian disusul oleh kematian lain...

Monk harus menggali fakta-fakta tersembunyi yang tak terdeteksi oleh polisi. Diduga kasus ini melibatkan orang yang berpengaruh, plus rahasia harta terpendam San Francisco. Monk berpacu dengan waktu. Terlambat sedikit saja, pihak-pihak yang bertanggung jawab akan melenggang bebas...

----

Mr. Monk, atau yang lebih kita kenal sebagai Detektif Monk, pada awalnya adalah serial televisi  yang populer yang kemudian diadaptasi dalam bentul novel berseri. Buku dengan judul Mr. Monk Goes to the Firehouse ini adalah serial pertamanya.

Tidak ada Sharona Fleming? Ya, dalam buku ini memang tidak diceritakan tentang Sharona yang sudah pindah pekerjaan. Jadi pembaca akan langsung bertemu dengan Natalie Teeger, asisten Monk setelah Sharona. Alur yang diceritakan dari sudut pandang Natalie juga tidak buruk kok, yah memang ada ciri khas masing-masing antara Sharona dan Natalie.

Mulanya Monk harus pindah dari apartemennya sementara karena akan ada perbaikan. Sebagai orang yang ribet karena penyakitnya ini, ia harus mengecek seluruh kamar hotel yang akan menjadi tempat tinggalnya sementara. Sayang sekali Monk merasa tidak ada satupun kamar yang cocok untuknya. Selalu saja ada sesuatu hal yang kurang sempurna dari kamar-kamar mewah itu. Akhirnya dengan terpaksa Natalie menampung bosnya itu selama beberapa saat.

Kasus terjadi dekat dengan lingkungan rumah Natalie. Ada rumah yang terbakar secara misterius. Korban kebakaran pun diduga meninggal dengan cara tidak wajar. Sementara itu anjing pemadam kebakaran tewas secara misterius, disusul terbunuhnya gelandangan yang suka menggerutu.

Monk harus menyusun kasus-kasus ini dengan urutan yang tepat karena ia yakin pelakunya hanyalah satu orang. Sementara itu ada kasus lain yang tidak sengaja terungkap oleh Monk.

Membaca buku ini benar-benar bikin saya terlonjak-lonjak karena gemas. Yah, gemas dengan gaya Monk yang ribet. Namun syukurlah, dari semua karakternya yang menyebalkan itu, ia memiliki kecerdasan untuk memecahkan kasus-kasus yang rumit, yah kecuali kasus yang menyangkut kematian istrinya.

Novel ini saya rekomendasikan untuk para pecinta genre misteri ala detektif. Yah, kalian tidak akan menemukan kejeniusan dan kegigihan Lyncoln Ryhme di sini. Yang akan kalian temukan adalah detektif ribet yang harus serba diurusi. Tapi justru itu yang menjadi keunikannya bukan?

4 bintang untuk buku ini.


Kilas Buku: XO (Kathryn Dance #3)

$
0
0

Title: XO
Serial: Kathryn Dance, #3
Author: Jeffery Deaver
Paperback, 400 pages
Published June 12th 2012 by Simon & Schuster (first published June 2012)

Synopsis:
Kayleigh Towne is gorgeous with a voice that is taking her to the heights of the country pop charts. Her hit single “Your Shadow” puts her happily in the spotlight, until an innocent exchange with one of her fans leads Kayleigh into a dark and terrifying realm. The fan warns, “I’m coming for you,” and soon accidents happen and people close to Kayleigh die. Special Agent Kathryn Dance must use her considerable skills at investigation and body language analysis to stop the stalker—but before long she learns that, like many celebrities, Kayleigh has more than just one fan with a mission. 

----

Well, this story just like other stories Deaver had written. In 400 pages, you will find not only one amusing plot, but more than it. As crime novelist, Deaver likes to play with his readers, of course through the plots. He often makes some clues and escort his reader to an explicit conclusion like he wants to. But again, that's a false alarm that you hate as the reader.

As usual, in Kayleigh Towne's story, Deaver provides many motives, suspects, and ending so that the readers can choose what motives and who suspects they think match for the singer's story. As the reader, of course, I like it too. But also as his reader, I already learned to not believe the motives he provides explicitly. There must be another motif, another twist hidden among the lines in the story. And Dang! What I say, Deaver really twists the story. He brings us here and there and finally stop at here again.

Frankly, I'm tired with the twisted story he tries to make. He makes it too well and carefully. Sometimes I think he might not want the reader get the story easily. Yeah, I understand that part, but hey, Deaver, did you know that some of your readers were tired with this? I hope you can write one simple story someday. And sure, I will read it once it's thrown to the public.

3 stars for this book. Yeah, I admit I like this book no matter.

Kilas Buku: A Monster Calls

$
0
0

Judul: A Monster Calls
Pengarang: Patrick Ness
215 pages
Published September 27th 2011 by Walker Books (first published 2011)
Literary Awards: 
Kate Greenaway Medal (2012), Galaxy British Book Awards for Children's Book of the Year (2011), Los Angeles Times Book Prize Nominee for Young Adult Literature (2011), Red House Children's Book Award (2012), Deutscher Jugendliteraturpreis for Preis der Jugendjury (2012) The Inky Awards Nominee for Silver Inky (2012), Gouden Lijst for vertaald boek (2014), Abraham Lincoln Award Nominee (2015), Galaxy National Book Award for Children’s Book of the Year (2011), Kirkus Reviews Best Teen Books of the Year (2011), Grampian Children’s Book Award Nominee (2013), The Kitschies for Red Tentacle (Novel) (2011), NCBLA - Notable Children's Books in the English Language Arts (2012), Goodreads Choice Award Nominee for Middle Grade & Children's (2011), Carnegie Medal (2012), The Inky Awards Shortlist for Silver Inky (2012)

Synopsis:
The monster showed up after midnight. As they do.

But it isn't the monster Conor's been expecting. He's been expecting the one from his nightmare, the one he's had nearly every night since his mother started her treatments, the one with the darkness and the wind and the screaming...

This monster is something different, though. Something ancient, something wild. And it wants the most dangerous thing of all from Conor.

It wants the truth. (Goodreads)

-----

Dari awal, katakanlah, dari sampul bukunya, sudah ada aroma gloomy. Kesan suram begitu menyeruak sampai saya agak merinding. Sayangnya ilustrasi sampulnya tidak berhasil menarik saya untuk menjadikan buku ini sebagai prioritas yang akan dibaca. Yang membuat saya tertarik (salah satunya) adalah nama Siobhan Dowd yang katanya adalah si pemilik ide cerita yang juga didaulat sebagai penulis buku ini pada awalnya. Belum sampai ditulis, kelahiran cerita ini terpaksa harus ditunda dulu, karena Dowd meninggal akibat kanker payudara.

Beberapa tahun kemudian, Patrick Ness diberi kehormatan untuk menulis keseluruhan cerita dari ide awal Dowd yang sudah brilian. Karya Ness ini diganjar banyak penghargaan seperti yang saya sampaikan pada informasi buku di atas.

A Monster Calls bercerita tentang seorang anak yang bernama Conor. Setiap malam ia merasa 'dihantui' oleh seorang monster pohon yew yang menyeramkan. Awalnya memang terasa menyeramkan sampai pada akhirnya Conor memutuskan untuk tidak takut padanya. Sama sekali. Si monster pohon berjanji akan menceritakan tiga kisah pada dirinya. Sebenarnya, kata si mosnter, tiga kisah itu akan lengkap dengan keberadaan kisah keempat. Dan monster membuat Conor berjanji bahwa ia akan menyelesaikan kisah keempat tersebut. Ya, Conor sendiri lah yang harus bercerita tentang kisah keempat.

Monster pohon yew selalu datang pada pukul 12:07 malam, meskipun tidak rutin. Setiap kali sang monster selesai bertandang dan bercerita pasti selalu saja ada sampah daun dan ranting yang berserakan. Cerita yang disampaikan agak 'tricky' menurut Conor, namun sang monster selalu memberi jawaban yang logis, bahwa kehidupan tidaklah selalu mulus adanya, dan orang-orang tidak selalu berada pada fase baik ataupun jahat, mereka akan selalu berada diantara keduanya. Sayangnya Conor tidak mengerti, Atau tidak mau mengerti (?).

Waktu berjalan terus dan kondisi Conor semakin menyedihkan, sementara ia semakin bergantung kepada monster yew yang ia yakini akan menyembuhkan ibunya yang sakit kanker. Ia semakin menarik diri dari lingkungannya dan tenggelam dengan pikirannya sendiri dan membuat dirinya 'tidak terlihat. Sehingga semakin banyak saja prasangka terhadap orang lain yang seharusnya tidak perlu ada.

Novel ini pada dasarnya bercerita tentang psikis seorang remaja yang sedang tertekan. Ya, Conor tertekan dengan kondisi yang ia tengah hadapi. Seolah-olah tiada habis masalah menimpanya; orang tuanya berpisah, ibunya sakit, dan kini ia diharuskan tinggal dengan nenek yang tidak pernah disukainya. Namun Conor tidak pernah mengakui jika ia muak dengan semua itu. Yang menjadi pelampiasan adalah sosok monster khayalan yang menjadi teman berceritanya ketika malam tiba. Dan syukurlah sang monster justru 'memaksa' Conor untuk jujur terhadap perasaannya dan mengeluarkan seluruh perasaan tertekannya agar ia kembali tenang.

The monster wants the truth. It really wants the truth.

4 bintang untuk novel ini. Saya memang suka, namun tidak dapat menjadikannya salah satu bacaan favorit karena terlalu gloomy untuk saya. :(

Kilas Buku: Lisey's Story

$
0
0

Judul: Kisah Lisey
Judul asli: Lisey's Story
Pengarang: Stephen King
Genre: Misteri, Horror, Fantasi
Tebal: 704 halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2011 (pertama kali terbit 2006)

Sinopsis:
Lisey Debusher Landon kehilangan suaminya, Scott, dua tahun yang lalu, setelah dua puluh lima tahun menikah. Scott adalah pengarang terkenal yang berkepribadian sangat rumit. Setelah beberapa lama mengenal Scott, Lisey baru mengerti bahwa Scott mempunyai kemampuan untuk masuk ke dunia lain––sebuah tempat yang menakutkan, namun sekaligus menyembuhkan dan memberinya ide-ide yang dia butuhkan untuk bisa bertahan dari kegilaan yang menggerogotinya. Sekarang, setelah Scott tiada, giliran Lisey yang harus menghadapi hantu-hantu masa lalu suaminya

----

*menghela napas dulu*
Entah saya mau mulai dari mana. Ini adalah pertama kalinya saya membaca buku karangan Stephen King, meski saya sudah 'menimbun' beberapa bukunya. Yah, entah takdir atau bukan, pada akhirnya takdir memutuskan saya membaca buku ini.

Dari awal, dari sinopsis pada sampul belakang tepatnya, Kisah Lisey sudah membuat saya masuk ke dalam kegelapan yang aneh. Buku ini bergenre horror, tapi saya rasa tidak horror-horror amat. Malah cenderung aneh. Sama seperti Neil Gaiman dan Terry Pratchett dengan dark fantasy mereka yang aneh, terkadang tidak dapat dimengerti, namun begitu indah dibaca.

Setelah suaminya meninggal Lisey menghadapi banyak masalah, baik dari masa sekarang maupun masa lalu suaminya. Banyak para penggemar Scott Landon yang menuntut kepada Lisey agar mencari naskah Scott yang belum sempat terbit agar diterbitkan. Yah, begitulah resiko penulis terkenal yang memiliki fanbase yang besar. Lisey sebenarnya tidak terlalu peduli dengan permintaan penggemar Scott yang ia sebut Inchunk. Ia malah sibuk dengan kakak pertamanya yang menderita penyakit kejiwaan dan harus menjalani terapi.

Ketika seorang inchunk meneror dan menyerangnya, Lisey malah terlempar ke masa lalu suaminya secara sadar dan tidak. Ia mendapati dirinya berkomunikasi dengan Scott yang sudah mati, dan bahkan mampu menghilang menuju dimensi lain! Namun melalui dimensi lain itulah ia mampu menenangkan suaminya, menyelamatkan kakaknya, dan mengalahkan si inchunk menyebalkan.

Saya cuma bisa memberi 2,5 bintang, bukan karena tidak merasa takjub dengan ceritanya. Namun, yah, cerita ini memang kurang cocok dengan saya. Entah dengan cerita King yang lain.

Kilas Buku: Taqy's Busy Book

$
0
0

Ransel Busy Book. Busy Book nya ada di dalam☺

Hallo semua... Sudah lama sekali ya sepertinya saya tidak mengulas apapun di blog ini. Adapun ulasan saya yang biasa terbit sebulan sekali, adalah hasil dari auto-scheduled dari beberapa postingan yang sudah saya tulis 6 bulan yang lalu.

Nah, sekarang ini saya ingin mengulas busy book yang baru saja saya beli dari Ilokids untuk anak kami, Taqy. Busy book adalah buku yang merangsang kreativitas dan imajinasi balita. Maka buku ini tentu saja cocok untuk anak berusia 2 - 4 tahun. Tapi Taqy kan baru berusia 5 bulan... hehe memang dasar emaknya aja yang kepingin buku ini. Ngidam mungkin ya hehe. Ya setidaknya bisa saya simpan sampai Taqy berusia 2 tahunan hehe. *kecup Taqy.


Lalu apa saja sih isi busy book ini? Oke.. Untuk sampul, terdapat gambar yang menarik dengan tulisan 'Busy Book' dan 'Ilokids'. Dan yang paling spesial adalah nama Taqy juga tertera pada sampul frpan.. yay! 😎

Pada halaman pertama terdapat abjad latin lengkap dari A-Z. 🔠


Pada halaman kedua, terdapat pola bundar warna warni yang juga berfungsi sebagai perekat bagi kancing-kancing warna warni yang ada di sebelahnya. Intinya, kancing-kancing itu bisa lepas tempel. 😁

Pada halaman ketiga juga terdapat kain dan kancing yang dapat lepas-tempel. Pada halaman ini yang dijodohkan adalah lawan (opposite) dari dua kelompok yang berbeda. 💘


Pada halaman keempat terdapat gambar dua dua sepatu, yang salah satunya memiliki tali. Fungsinya agar anak dapat belajar mengikat tali sepatu. 😘

Sementara pada halaman kelima terdapat telepon yang gagangnya dapat diangkat. Tidak lupa juga tombol nomornya. 📠


Pada halaman keenam dan ketujuh, terdapat kotak angka 1-10 dengan amplop kecil yang berisi wortel dengan angka_angka juga. 🐰


Pada halaman kedelapan, terdapat matahari, awan, dan pesawat terbang yang menempel pada tali. Gambar-gambar itu dapat digeser dua arah, baik ke kanan ataupun ke kiri. ✈🌞☁

Pada halaman kesembilan terdapat perahu layar yang masing-masing pola pembentuknya dapat di lepas-tempel. ⛵


Pada halaman kesepuluh, terdapat gambar wajah monyet yang pada bagian mulutnya dikunci dengan resleting. Ketika mulutnya dibuka, ada beberapa pisang yang tersemat di dalamnya. Dengan begini, anak-anak dapat belajar memberi makan pisang kepada monyet. Tentu menyenangkan. 🍌🐒

Halaman selanjutnya terdapat pola warna warni yang juga lepas-tempel. 🔺◼🔶🔴


Pada halaman kesebelas terdapat awan-awan yang tengah menurunkan air hujan. Hujannya terbuat dari tasbih-tasbih yang dapat dihitung. Anak-anak dapat belajar bermain sambil belajar menghitung tasbih. 🌁🌈


Nah, halaman selanjutnya nih, terdapat peta atau denah dengan gambar rumah, rel kereta api, pantai, gedung-gedung, dsb. Tidak lupa juga terdapat beberapa kertas ikon yang dapat dilipat dan dimainkan. 🚂🚃


Sampul terakhir! Pada bagian ini terdapat nama Taqy dan juga kutipan dari ilmuwan terkenal, Albert Einstein. ☃

So, itulah ulasan saya tentang busy book yang dibuat oleh Olokids. Sebetulnya bisa kok kalau mau buat busy book swndiri. Jika kalian memang punya waktu luang dan imajinasi yang bagis, buat busy book sendiri untuk anak-anak, kenapa enggak. 😍

Oh iya, Ilokids bisa dihubungi melalui instagramnya dengan akun @ilokids 💻


Kilas Buku: Titipan Kilat Penyihir

$
0
0

Judul: Titipan Kilat Penyihir
Judul asli: Kiki's Delivery Service (魔女の宅急便)
Pengarang: Eiko Kadono
Genre: Child Literature, Fantasy
Tebal: 232 halaman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2006 (pertama kali terbit 1985)

Sinopsis:
Karena dia penyihir, pada usia tiga belas tahun Kiki harus pindah ke kota lain. Dia harus meninggalkan Ibu, Ayah, serta kota kelahirannya. Kiki hanya akan ditemani Jiji si kucing hitam. 

Ibu sudah melarangnya tinggal di kota besar, tapi Kiki kepalang suka pada kota Koriko, karena menara jamnya sangat tinggi dan letaknya dekat laut. Tapi astaga... warga kota Koriko tidak menyambut Kiki dengan hangat. Apakah Kiki bakal bisa bertahan di kota ini, padahal dia cuma bisa satu sihir: terbang dengan sapu? (goodreads)

-----

Satu lagi kisah anak-anak yang menarik: Kiki dan Jiji! Seperti sinopsis yang saya lampirkan di atas, novel ini menceritakan tentang penyihir cilik yang bernama Kiki. Ia mengikuti kata hatinya untuk menetap di kota Koriko yang ramai. Sementara Jiji, si kucing hitam, mengingatkan Kiki akan pesan ibunya untuk mencari desa sebagai tempat tinggal.

Pada awalnya, Kiki memang tidak bisa diterima oleh warga Koriko. Bukan karena kemampuan Kiki yang sangat terbatas, namun karena warga Koriko sudah tidak percaya lagi pada keberadaan penyihir. Setelah menimbang potensi yang ada di kota Koriko, akhirnya Kiki memutuskan untuk membuka jasa pengiriman kilat dengan menggunakan ruangan yang disewakan oleh ibu pemilik toko roti.

Apakah usaha Kiki akan berjalan lancar?

Cerita Kiki dan Jiji yang berjuang di kota asing tanpa ayah dan ibunya sangatlah menarik. Pilihan kata yang disajikan sungguh sederhana dan mudah dipahami oleh anak-anak. Apalagi Kiki digambarkan sebagai penyihir yang sangat manis dan baik hati, tidak seperti stereotip penyihir dengan hidung bengkok dan gigi ompong. Melalui Kiki, anak-anak dapat mengambil pelajaran bahwa setiap usaha butuh perjuangan, dan anak-anak yang suka membantu orang lain akan disenangi banyak orang dan mendapat banyak kebaikan.

3,5 bintang! :)

Kilas Buku: A Man Called Ove

$
0
0


Judul: A Man Called Ove
Pengarang: Fredrick Backman
Penerjemah: Inggrid Nimpoeno
Tebal: Paperback, 448 halaman
Penerbit: Noura Books, Pebruari 2016 (pertama kali terbit 27 Agustus 2012)
🌟🌟🌟🌟🌟

Apa yang manusia butuhkan dalam hidup mereka? Banyak hal. Salah satunya adalah prinsip. Dan bagi seorang lelaki tua bernama Ove, prinsip adalah hal yang tidak bisa diubah oleh apapun, walau oleh pihak berwenang sekalipun.

Ove terlahir sebagai anak yang pendiam, dengan ayah yang juga tidak banyak bicara dan ibu yang cukup menyenangkan. Karena sang ibulah Ove dan ayahnya tetap pergi ke gereja meski wanita itu telah meninggal. Ove pun tumbuh sebagai lelaki yang pendiam dan jujur, benar-benar hasil tempaan sang ayah. Namun, berbagai pengalaman hidup selepas kepergian ayahnya juga ikut menempanya sebagaimana ia dikenal seperti sekarang ini: si lelaki hitam putih.

Ove bukan tipe siapapun yang menginginkan romantisme. Ove hanya lelaki yang lebih senang bertindak daripada berbicara. Baginya, banyak bicara tanpa bertindak hanyalah omong kosong. Sampai akhirnya ia bertemu seorang wanita yang penuh warna, Sonja. Maka si lelaki hitam putih pun akhirnya mendapat pendamping: si perempuan warna warni.

Dan dengan Sonja, Ove menjadi "hidup". Baginya, hanya tiga hal yang dicintainya: kebenaran, mobil Saab, dan tentu saja Sonja.

Pada awalnya, saya agak enggan membaca cerita Ove. Berdasarkan pengalaman membaca buku karya penulis asal Swedia, tokoh dan alur ceritanya sangatlah unik, bahkan cenderung absurd. Begitu juga dengan Ove tentunya. Ove juga manusia yang absurd, karena terlalu "benar". Dan bagaimana sih perasaan kalian jika bertemu dengan orang yang saklek? Membosankan pastinya. Lalu bagaimana perasaan kalian jika bertemu dengan lelaki yang selalu berceramah hanya karena terlalu taat peraturan? Menyebalkan! Tapi celakanya, saya jatuh cinta dengan si lelaki yang bermobil Saab itu.

Apa sih Saab? Ketika membaca cerita ini, saya selalu melihat Saab seringkali disebut. Penasaran, saya pun mencarinya pada mesin pencarian. Dan hasilnya:



Ternyata, Saab adalah perusahaan mobil asal Swedia, dan mobil di atas adalah mobil Saab edisi 9-3 yang pernah dimiliki Ove. Saya juga sempat mencari mobil Saab 92 dan 93, yang ternyata agak mirik dengan minicooper. Begitu takjubnya saya dengan Ove, karena ia adalah lelaki yang sangat nasionalis, bahkan untuk urusan mobil.

Lalu bagaimana cerita Ove berjalan? Maju mundur. Penuh dengan kejujuran, hal yang satir dan ironi, juga kepahitan. Syukurlah hal-hal itu dibungkus dengan humor yang entah mengapa memaksa saya tertawa. Misal saja, ketika Ove yang sudah tua itu, berulangkali membunuh dirinya sendiri, selalu ada orang lain yang mengganggunya. Bahkan gara-gara itu ada orang yang menganggap dirinya sebagai pahlawan hingga akhirnya ia diburu wartawati yang "ngebet" mewawancarainya. Ya, humor pada kisah Ove datang dari orang-orang yang hidup di sekitarnya. Ove menganggap mereka sangat idiot, kampungan, dan juga tidak benar-benar idiot. Dan syukurlah orang-orang itu tetap menganggap Ove ada, apapun yang lelaki tua itu katakan.

Cerita Ove ditulis dengan penuh kesan. Anda yang tidak yakin akan mencintai Ove, tentu akan mengikuti jejak saya. Fredrik Backman membuat seluruh karakter, tidak hanya Ove, mengambil peran pentingnya masing-masing. Mereka mendukung Ove dengan warnanya masing-masing. Bahkan bagi seorang gadis berumur tiga tahun, Ove bukanlah lelaki hitam putih, namun penuh warna warni dan bahkan lebih menyenangkan daripada badut ulang tahun.

Dan pada akhirnya, selalu akan ada akhir. Pembaca pasti akan menilai si karakter utama, termasuk Ove. Lalu saya akan memberikan lima bintang untuk bukunya hanya karena Ove seorang. Well, Ove, kau adalah lelaki tua pemarah yang patut dicintai.

Lima bintang untuk Ove dan buku ini.👴💗
🌟🌟🌟🌟🌟

Kilas Buku: A Thousand Splendid Suns

$
0
0

Judul: A Thousand Splendid Suns
Pengarang: Khaled Hosseini
Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
Tebal: 512 halaman
Penerbit: Qanita, 2010 (pertama kali terbit 2007)
Penghargaan: Book Sense Book of the Year Award for Adult Fiction (2008), Exclusive Books Boeke Prize Nominee (2007), California Book Award Silver Medal for Fiction (2007), Abraham Lincoln Award Nominee (2011) 

Sinopsis:
Hati pria sangat berbeda dengan rahim ibu, Mariam.

Rahim tak akan berdarah ataupun melar karena harus menampungmu.

Hanya akulah yang kaumiliki di dunia ini, dan kalau aku mati, kau tak akan punya siapa-siapa lagi.

Tak akan ada siapa pun yang peduli padamu. Karena kau tidak berarti!

Kalimat itu sering kali diucapkan ibunya setiap kali Mariam bersikeras ingin berjumpa dengan Jalil, ayah yang tak pernah secara sah mengakuinya sebagai anak. Dan kenekatan Mariam harus dibayarnya dengan sangat mahal. Sepulang menemui Jalil secara diam-diam, Mariam menemukan ibunya tewas gantung diri. Sontak kehidupan Mariam pun berubah. Sendiri kini dia menapaki hidup. Mengais-ngais cinta di tengah kepahitan sebagai anak haram. Pasrah akan pernikahan yang dipaksakan, menanggung perihnya luka yang disayatkan sang suami. Namun dalam kehampaan dan pudarnya asa, seribu mentari surga muncul di hadapannya. (goodreads)

-----

Mariam:
Hidup sebagai Haremi di sebuah kultur yang masih "kolot" sangatlah menyakitkan. Apalagi ia hanyalah anak dari seorang ibu yang berstatus pembantu bagi sang ayah yang berstatus majikan. Tinggal jauh dari kota dan keluarga ayahnya, membuat Mariam tidak mengerti akan nasehat yang selalu ibunya berikan. Ia selalu bermimpi akan menjadi anak bagi ayahnya dan hidup bahagia bersamanya. Sayangnya pilihan hidupnya yang ia jalani dengan penuh tekad malah membuat jalannya semakin curam. Tak pernah ada mimpi kebahagiaan itu. Tak pernah jadi nyata. Ia malah menjadi bulan-bulanan bagi laki-laki yang menikahinya. Sepertinya memang hidup nan bahagia tidak pernah berpihak padanya.

Laila:
Ia memang bukan haremi. Laila hidup dalam keluarga yang cukup kasih sayang. Ayahnya memberikan pendidikan yang cukup untuknya. Ibunya pun sangat mengasihinya. Sayang, saat ia mulai beranjak dewasa, perang semakin menjadi-jadi di Afghanistan. Ia harus kehilangan ibu, ayah, dan dua saudaranya yang telah lebih dulu meninggalkannya. Di tengah hidupnya yang sebatang kara, ia tinggal bersama Mariam dan suaminya. Pada awalnya ia pikir ia akan aman untuk sementara, ternyata tidak. Sambil mengandung benih yang disebut "haremi" ia nekad untuk menempuh hidup baru bersama Mariam dan suaminya.

Setiap kali membaca kisah tentang perang, khususnya di Timur Tengah, saya selalu tidak habis pikir. Rasa-rasanya mereka (kebanyakan mereka) masih hidup dengan setengah pemikiran "jahiliyah". Bahwa anak perempuan tidaklah akan berguna, bahwa istri yang akan selalu disalahkan dengan lahirnya seorang bayi berjenis kelamin tertentu. Padahal kalau dilihat secara sains, penentu jenis kelamin bayi justru laki-laki. Perempuan akan selalu menjadi "pembawa XX", sementara laki-laki bisa menjadi "pembawa XX" atau "pembawa XY".

Perempuan juga selalu "dirumahkan". Ya mungkin maksudnya baik, namun dengan "dirumahkan"nya perempuan, seharusnya ada kompensasi lebih. Semisal, perempuan tetap di rumah, namun dapat belajar secara privat. Tapi yah, entah deh, saya merasa para penguasa Islam yang agak keras kok ya sangat amat kolot. Mereka menjunjung tinggi agamanya, namun mereka juga kejam dan tidak bisa berlaku adil dengan yang namanya perempuan. Apakah ini yang mereka sebut Islam? Tidakkah mereka mengambil simpati orang lain, musuh negara mereka dengan cara yang lebih santun?

Islam mengajarkan kedamaian bagi umatnya, dan seharusnya mereka dapat mengaplikasikan hal tersebut.

4 bintang untuk buku ini.
Viewing all 168 articles
Browse latest View live